JAKARTA, KOMPAS. com – Motor platform LaporCovid Irma Hidayana mengajukan pemerintah lebih terbuka pada asosiasi terkait semua data Covid-19.
Ia juga menyarankan pemerintah untuk memperbaiki sistem integrasi bahan agar tidak ada lagi memperlawankan data.
“Antara masukan pemerintah dari pemerintah pusat, daerah maupun kabupaten, ” kata Irma kepada Kompas. com, Senin (21/12/2020).
Selain itu, Irma juga menyarankan pemerintah untuk mengambil data tes laboratorium polymerase chain reaction (PCR) di tingkat daerah.
Baca juga: Platform LaporCovid-19, Warga Mampu Berikan Informasi yang Belum Terdeteksi Pemerintah
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan supaya masyarakat bisa mengetahui lebih berapa jumlah orang yang diperiksa & jumlah positivity rate Covid-19 di wilayah tersebut.
“Ini pengen mengetuk pintu hati pemerintah maka supaya kewaspadaan masyarakat itu lebih meningkat gitu, ” ujar dia.
Diketahui jumlah anak obat yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia milik pemerintah hingga (20/12/2020) pukul 12. 00 WIB mencatat ada 19. 880 orang.
Sementara data milik LaporCovid mencatat ada 49. 639 orang yang meninggal dunia segenap Indonesia.
Baca juga: Gugat Pilkada, Motor LaporCovid-19: Pemerintah Abaikan Hak Kesehatan tubuh Masyarakat
Era pendataan hanya minus data kaum kabupaten/kota yang tidak aktif.
Angka ini tidak hanya berasal dari pasien meninggal yang terkonfirmasi positif, tetapi juga suspek dan orang yang meninggal diduga akibat Covid-19 (probabilitas).
Irma mengatakan, ada dua jalan penyebab adanya perbedaan data jarang milik LaporCovid dan pemerintah.
Perbedaan pertama adanya urusan dalam melakukan integrasi data Covid-19 dan yang kedua adalah adanya data yang sengaja dikendalikan negeri dan tidak dibuka ke sidang luas.
“Ini udah bulan sembilan masa integrasi bahan, masa enggak selesai-selesai masalah itu kendala teknis? Harusnya banyak ulung ya yang bisa menyelesaikan tersebut, ” ucap Irma.